PERSAINGAN ANTARA TANAMAN
INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK
Organisme
hidup di alam tidak berdiri sendiri-sendiri atau tidak hidup sendiri-sendiri,
melainkan menjadi satu kumpulan individu-individu yang menempati suatu tempat
tertentu, sehingga antar organisme dapat terjadi interaksi. Interaksi-interaksi
yang terjadi dapat merupakan interaksi antar individu dari spesies yang sama,
dapat juga merupakan interaksi antar individu dari spesies yang berbeda.
Beberapa
waktu terakhir, berbagai upaya memaksimalkan hasil tanaman budidaya telah banyak
dilakukan oleh para petani. Upaya-upaya tersebut dapat berupa penggunaan bibit
unggul atau mengatur jarak tanam. Pengaturan populasi tanaman pada hakekatnya
adalah pengaturan jarak tanam yang nantinya akan berpengaruh pada persaingan
dalam penyerapan zat hara, air, dan cahaya matahari. Jika hal tersebut tidak
diatur dengan baik , hasil tanaman akan ikut terpengaruh. Jarak tanam rapat
akan mengakibatkan terjadinya suatu kompetisi, baik inter maupun intraspesies.
Beberapa penelitian tentang jarak tanam menunjukkan bahwa semakin rapat jarak
tanam maka semakin tinggi tanaman tersebut dan secara nyata akan berpengaruh
terhadap jumlah cabang, luas permukaan daun dan pertumbuhan tanaman.
Interaksi
yang terjadi antarspesies anggota populasi akan mempengaruhi terhadap kondisi
populasi mengingat keaktifan atau tindakan individu mempengaruhi kecepatan
pertimbuhan ataupun kehidupan populasi. Menurut Odum (1993), setiap anggota
populasi dapat memakan anggota populasi yang lainnya, bersaing terhadap
makanan, mengeluarkan kotoran yang merugikan lainnya, dapat saling membunuh,
dan interaksi tersebut dapat searah ataupun dua arah (timbal balik). Oleh
karena itu, dari segi pertumbuhan atau kehidupan populasi, interaksi
antarspesies anggota populasi dapat merupakan interaksi yang positip, negatif,
atau nol.
Di alam persaingan dapat terjadi
antara individu-individu dalam satu jenis (intraspesifik) ataupun dari jenis
yang berbeda (interspesifik). Persaingan tersebut terjadi karena
individu-individu mempunyai kebutuhan yang sama terhadap faktor-faktor yang
tersedia dalam jumlah yang terbatas di dalam lingkungan seperti tempat hidup,
cahaya, air dan sebagainya. Persaingan yang dialkukan oleh hewan sangat berbeda
dengan persaingan pada tumbuhan. Pada dasarnya persaingan pada tumbuhan tidak
dilakukan secara fisik tetapi akibat dari persaingan tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan produktivitas keduanya.
Persaingan terjadi ketika organisme
baik dari spesies yang sama maupun dari spesies yang berbeda menggunakan sumber
daya alam. Di dalam menggunakan sumber daya alam, tiap-tiap organisme yang
bersaing akan memperebutkan sesuatu yang diperlukan untuk hidup dan
pertumbuhannya. Menurut Gopal dan Bhardwaj (1979), persaingan yang dilakukan
organisme-organisme dapat memperebutkan kebutuhan ruang (tempat), makanan,
unsure hara, air, sinar, udara, agen penyerbukan, agen dispersal, atau
factor-faktor ekologi lainnya sebagai sumber daya yang dibutuhkan oleh
tiap-tiap organisme untuk hidup dan pertumbuhannya.
Harper(1961) dalam Dede Setiadi,1989, menyatakan
bahwa persaingan antar jenis digunakan untuk menggambarkan adanya persaingan
antara individu-individu tanaman yang sejenis. Persaingan antar jensi terdiri
atas:
1. persaingan aktivitas dan
2. persaingan sumberdaya alam.
Kershan(1973), mengemukakan bahwa persaingan
antar jenis yang terdiri atas fase sedling sangat menentukan jumlah tanaman
yang dapat hidup sampai tingkat dewasa.
Kompetisi
Kompetisi dapat didefenisikan sebagai
salah satu bentuk interaksi antar tumbuhan yang saling memperebutkan sumber
daya alam yang tersedia terbatas pada lahan dan waktu sama yang menimbulkan
dampak negatif terhadap pertumbuhan dan hasil salah satu jenis tumbuhan atau
lebih. Sumber daya alam tersebut, contohnya air, hara, cahaya, CO2, dan ruang
tumbuh.
Definisi kompetisi sebagai interaksi
antara dua atau banyak individu apabila (1) suplai sumber yang diperlukan
terbatas, dalam hubungannya dengan permintaan organisme atau (2) kualitas
sumber bervariasi dan permintaan terhadap sumber yang berkualitas tinggi lebih
banyak. Organisme mungkin bersaing jika masing-masing berusaha untuk mencapai
sumber yang paling baik di sepanjang gradien kualitas atau apabila dua individu
mencoba menempati tempat yang sama secara simultan. Sumber yang dipersaingkan
oleh individu adalah untuk hidup dan bereproduksi, contohnya makanan, oksigen,
dan cahaya.
Secara teoritis ,apabila dalam suatu
populasi yang terdiri dari dua spesies , maka akan terjadi interaksi diantara
keduanya. Bentuk interaksi tersebut dapat bermacam-macam, salah satunya adalah
kompetisi. Kompetisi dalam arti yang luas ditujukan pada interaksi antara dua
organisme yang memperebutkan sesuatu yang sama. Kompetisi antar spesies
merupakan suatu interaksi antar dua atau lebih populasi spesies yang
mempengaruhi pertumbuhannya dan hidupnya secara merugikan. Bentuk dari
kompetisi dapat bermacam-macam. Kecenderungan dalam kompetisi menimbulkan
adanya pemisahan secara ekologi, spesies yang berdekatan atau yang serupa dan
hal tersebut di kenal sebagai azaz pengecualian kompetitif ( competitive
exclusion principles ).
Macam-macam Kompetisi
Kompetisi dibedakan menjadi empat macam,
yaitu:
- intraspesifik yakni persaingan antara organisme yang sama dalam lahan yang sama
- Kompetisi interspesifik yakni persaingan antara organisme yang beda spesies dalam lahan yang sama
- Intraplant competition yakni persaingan antara organ tanaman, misalnya antar organ vegetatif atau organ vegetatif lawan organ generatif dalam satu tubuh tanaman
- Interplant competition yakni persaingan antar dua tanaman berbeda atau bersamaan spesiesnya (dapat pula terjadi pada intra maupun interplant competition).
Persaingan
intraspesifik
Kompetisi
intraspesifik dapat menghasilkan penyesuaian keseimbangan oleh dua spesies atau
dari satu populasi menggantikan yang lain. Persaingan terjadi bila kedua
individu mempunyai kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan
tidak menydiakan kebutuhan sarana pertumbuhan yang sama sedangkan lingkungan
tidak menyediakan kebutuhan tersebut dalam jumlah yang cukup. Persaingan ini
akan berakibat negatif atau meenghambat pertumbuhan individu – individu yang
terlibat.
Persaingan intraspesifik pada tumbuhan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Jenis tanaman
Sifat-sifat biologi tumbuhan, sistem
perakaran, bentuk pertumbuhan serta fisiologis tumbuhan mempemngaruhi
pertumbuhan tanaman. Misal sistem perakaran tanaman ilalang yang menyebar luas
menyebabkan persaingan dalam memperebutkan unsur hara. Bentuk daun yang lebar
seperti daun talas menyebabkan persaingan dalam memperebutkan air.
2. Kepadatan tumbuhan
Jarak yang sempit antar suatu tanaman pada
suatu lahan menyebabkan persainagn terhadap zat-zat makanan. Hal ini karena
unsur hara yang tersedia tidak mencukupi bagi pertumbuhan tanaman.
3. Penyebaran tanaman
Penyebaran tanaman dapat dilakukan melalui
penyebaran biji dan melalui rimpang (akar tunas). Tanaman yag penyebarannya
dengan biji mempunyai kemampuan bersaing yang lebih tinggi dari tanaman yang
menyebar daengan rimpang. Namun demikian, persaingan penyebaran tanaman
tersebut sangat dipengaruhi faktor-faktor lingkunganlain seperti suhu, cahaya,
oksigen dan air.
4. Waktu
Hal lain yang mempengaruhi adalah lamanya
tanaman sejenis hidup bersama. Periode 20-30% pertama dari daur tanaman
merupakan periode yang paling peka terhadap kerugian yang disebabkan oleh
persaingan.
Persaingan Interspesifik
Kompetisi yang terjadi pada tumbuhan yang berbeda
jenis banyaknya kebutuhan yang berbeda, terdiri atas : persaingan aktivitas dan
persaingan sumberdaya alam dan terjadi kompetisi yang sangat ketat.
Persaingan interspesifik terjadi karena adanya
perbedaan Laju perkecambahan, laju pertumbuhan, dan panjang
akar tumbuhan, tanaman
yang berkecambah
terlebih dahulu di banding suatu tanaman yang lain maka tanaman itu yang
tumbuh lebih dahulu, Ruang (luas area) Karena
tumbuhan bergerak pasif maka tumbuhan
yang terlebih dahulu tumbuh akan menguasai cahaya matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar